Makan Tak Makan Penting Kumpul

Posted by Hidayatullah AL-Jazri | 3:59 AM | | 0 comments »

Makan dan tak makan yang penting kumpul insya allah barokahnya besar. Karena berdasarkan alquran jika kita memberi dan menyantuni anak yatim maka kita akan bisa dapat pahala gak nyambung ya. Ya emang sengaja dibikin gak nyambung kok biar kalian berfikir

Mengenal Faham Materialisme

Posted by Hidayatullah AL-Jazri | 1:50 AM | | 0 comments »

Istilah materialis dan materialisme adalah suatu ungkapan yang tidak asing lagi ditelinga kita. Terlebih bagi para mahasiswa yang telah banyak bergelut dalam bidang pemikiran. Begitu besar pengaruh paham ini dalam kehidupan manusia sehingga banyak mempengaruhi peta pemikiran manusia yang seharusnya hidup berdampingan secara damai dalam satu payung dunia,tetapi pemikiran ini berdampak sebaliknya bagai racun yang menyebar dan mematikan sendi-sendi kehidupan lantas menghilangkan kemanusiaan seseorang.

Pemikiran ini walau kerapkali dihiasi dengan komposisi yang nampak indah dan memukau,tetapi kenyataannya mengandung unsur-unsur yang mematikan bagi persendian kehidupan individu dan sosial. Yang berawal dari menafikan adanya tuhan dan berujung pada penghalalan segala cara guna mencapai suatu tujuan. Kendatipun harus ditempuh dengan cara saling membunuh antar sesama. Karena para penganut paham ini tidak mengakui adanya tuhan dan hari kebangkitan. Yang ada dibenak mereka hanyalah dunia dan kenikmatan.

Mengenal suatu pemikiran bisa ditelusuri melalui dampak yang telah dirasakan ditengah masyarakat. Dari skala yang terkecil yaitu keluarga hingga skala terbesar dunia.

Sebagaimana suatu pembahasan ilmiah yang baik,harus berpegang pada metode yang yang baik pula. Diantara cirinya yaitu membatasi objek pemahaman,lalu kemudian memberikan definisi yang sesuai. Supaya ada keterikatan antara isi dan tema. Maka untuk mengawali pembahasan ini kita mulai dengan memberikan defenisi paham materialis.

Definisi materialisme

Secara etimologi(secara bahasa)

Kata materialisme terdiri dari kata materi dan isme. Dalam kamus besar bahasa indonesia materi adalah bahan;benda;segala sesuatu yang tampak.

Masih dari kamus yang sama disebutkan bahwa materialis adalah pengikut paham (ajaran) materialisme atau juga orang yang mementingkan kebendaan(harta,uang,dsb).

Materialisme adalah pandangan hidup yang mencari dasar segala sesuatu yang termasuk kehidupan manusia di dalam alam kebendaan semata-mata dengan mengesampingkan segala sesuatu yang mengatasi alam indra. Ini sesuai dengan kaidah dalam bahasa indonesia. Jika ada kata benda berhubungan dengan kata isme maka artinya adalah paham atau aliran.

Definisi materialisme

Materialis adalah paham yang hanya bersandar pada materi(ma’dah) yang tidak meyakini apa yang ada di balik alam ghaib. Tidak meyakini alam ghaib berarti tidak meyakini adanya kekuatan yang menguasai alam semesta ini. Dan hal ini secara otomatis menafikan adanya tuhan sebagai pencipta alam semesta. Karena menurut paham ini, alam beserta isinya berasal dari satu sumber yaitu materi(ma’dah).

Pemikiran ini sama halnya seperti atheisme dalam bentuk dan substansinya yang tidak mengakui adanya tuhan secara mutlaq. Para penganut paham ini menolak agama sebagai hukum kehidupan manusia. Mereka lebih mengedepankan akal sebagai sumber segala hukum. Pada akhirnya prinsip ini melahirkan suatu ideologi bahwa hukum hanyalah apa yang bisa diterima oleh akal. Padahal kita ketahui bahwa hasil pemikiran manusia bersifat relatif. Dalam artian bisa salah dan benar.

Atheisme dan materialis memiliki ikatan yang sangat erat yang tidak bisa dipisahkan antara keduanya. Yaitu tidak mengakui adanya tuhan. Karena mereka mengingkari alam ghaib.

KARAKTERISTIK DAN CIRI-CIRI PAHAM MATERIALIS

Secara global,ciri-ciri paham ini bisa kita klarifikasikan. Setidaknya ada 5 dasar ideologi yang dijadikan dasar keyakinan paham ini:

· Segala yang ada(wujud) berasal dari satu sumber yaitu materi(ma’dah).

· Tidak meyakini adanya alam ghaib

· Menjadikan panca-indra sebagai satu-satunya alat mencapai ilmu

· Memposisikan ilmu sebagai pengganti agama dalam peletakkan hukum

· Menjadikan kecondongan dan tabiat manusia sebagai akhlaq.